2.1 KONDISI PEMERINTAHAN DESA
2.2.1 Pembagian
Wilayah Desa
Desa
Sungai Sayang terletak di Pesisir
Pantai Timur Provinsi Jambi, secara geografis desa ini berada pada Muara Sungai
Sayang dengan koordinat geografis
1040230’8” BT sampai 1040270’25” BT dan antara 10160’54” LS sampai 10210’56”
LS. Secara Administratif desa Sungai Sayang, berada
di Kecamatan Sadu Kabupaten
Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi. Desa
Sungai Sayang terdiri dari 8 RT dan 3 Dusun. Desa ini memiliki
luas wilayah 4700 KM yang berbatasan langsung dengan :
a. Sebelah
Utara : Desa Sungai
Jambat
b. Sebelah
Selatan : Desa Remau Baku
Tuo
c. Sebelah Barat : Taman Nasional
Berbak
d. Sebelah
Timur : Laut Berhala/ Laut Cina Selatan
Sebagai desa
yang terletak di pesisir laut Cina Selatan mengakibatkan desa ini memiliki
potensi pantai laut yang berpasir menjadikan Desa Sungai Sayang layak menjadi
salah satu desa wisata alam yang
memiliki pantai dengan cukup luas sekitar ± 17 KM dan memiliki karakteristik
spesifik dan menarik. Kawasan Pemukiman Desa Sungai sayang meliputi
luas lebih kurang 92 Ha (2%) dari luas total desa. Umumnya masyarakat desa
membangun model rumah panggung yang menggunakan bahan utama berupa kayu.
Distribusi penduduk desa Sungai
Sayang terbagi dalam 3 Dusun
yaitu :
1. Dusun I
2. Dusun II
3. Dusun III
Kawasan pemukiman pusat meliputi lokasi Dusun I yang
meliputi RT 1 sampai dengan RT 2 dan Dusun II yang terdiri dari RT 3 sampai dengan RT 5 Serta Dusun III yang terdiri dari RT 6
sampai RT 8 merupakan konsentrasi kegiatan
penduduk untuk desa ini. Kawasan pemukiman pusat atau disebut juga oleh
masyarakat dengan lokasi merupakan kawasan pemukiman penduduk yang berlokasi di
pusat desa, dilalui oleh jalan utama desa yang menghubungkan desa ini dengan
Desa Sungai Jambat diUtara dengan Desa Remau Baku Tuo di Selatan.
Kawasan Pemukiman Dusun 1 dan Dusun 2 merupakan
kelompok pemukiman penduduk yang berlokasi di kawasan pusat desa. Penduduk yang
bermukim di sini pada umumnya bermata pencaharian sebagai nelayan dan Berkebun . Rumah penduduk di lokasi ini umumnya dibangun berjejer di
pinggir Sungai Sayang dengan posisi menghadap atau membelakangi ke arah sungai. Kawasan
Pemukiman Dusun 1 dan Dusun 2 ini meputi wilayah Dusun pemberdayaan yang meliputi RT. 1 RT. 2, dan
Dusun 2 yang
meliputi RT 3, RT 4 dan RT 5. Serta Dusun 3 Meliputi daerah Sungai Jawi
Aksessibilitas dan Transportasi
Aksesibilitas
terhadap desa sampai saat ini masih sangat terbatas dan sudah di lewati kendaraan roda 4 tetapi jalan sedikit
parah, untuk
lebih mempercepat perjalanan kebanyakan masyarakat menggunakan kendaraan roda dua (sepeda motor). Perjalanan dari Kota Jambi memakan waktu lebih kurang ±
4,00 Jam (jalan darat). Lebih detail mengenai aksesibilitas desa dapat dilihat
pada Tabel 6 berikut ini.
Tabel 6. Jarak dan Waktu Tempuh Aksesibilitas Desa Sungai Sayang Kecamatan Sadu Kabupaten Tanjung Jabung Timur
No.
|
Jarak
Desa dari
|
Jarak
(km)
|
Waktu
(Jam)
|
Biaya
(Rp)
|
Alat
Transportasi
|
1
|
Pasar
Terdekat
|
22
|
1,00
|
35,000
|
Ojek Motor
|
2
|
Kecamatan
(Sadu)
|
||||
Jalur Darat
|
37
|
1,00
|
35,000
|
Ojek Motor
|
|
Jalur Laut
|
42
|
3,30
|
450,000
|
Pompong
|
|
3
|
Kabupaten
(Ma. Sabak)
|
112
|
3,00
|
300,000
|
Ojek Motor
|
4
|
Propinsi
|
175
|
4,00
|
450,000
|
Ojek Motor
|
Untuk
mencapai Desa Sungai Sayang ini
dapat ditempuh baik melalui jalan darat maupun jalur laut (perairan). Untuk
pengunjung yang berasal dari Jambi, perjalanan darat terdekat adalah melalui
jalan (Kelurahan Nibung Putih). Dari sini
perjalanan dilanjutkan ke Nipah Panjang (Parit 3 Sungai Jeruk), dan di teruskan
perjalanan melalui Desa Simpang Datuk menuju ke Desa Sungai Lokan(Pusat Kec.
Sadu). Selanjutnya dari Sungai Lokan
melanjutkan perjalanan darat sampai ke Desa Sungai Jambat, yaitu melalui Desa Sungai Jambat,. dan dari desa Sungai Jambat hanya
dapat dilakukan dengan kendaran roda dua.
Namun Jarak tempuh ±10 KM untuk mencapai Desa Sungai Sayang.
Angkutan
darat untuk umum yang ada di sini berupa ojek dengan ongkos mencapai Rp 300.000,-(Dari
Desa Sungai Sayang menuju ke Sabak/Pusat Kabupaten) Untuk perjalanan secara
berombongan akan lebih nyaman dilakukan melalui jalur perairan (laut). Jalur
perairan dapat dilakukan melalui kapal laut(Pompong). Perjalanan dengan kapal dapat dimulai baik dari
Kelurahan (Nipah Panjang),
Desa Simpang Datuk,
maupun dari Sungai Lokan. Adapun Rute speed boat dari Nipah Panjang
biasanya melalui Sungai Sadu dan memerlukan waktu ± 2 jam. Ongkos charter speed boat dari
Kelurahan Nipah Panjang
± Rp.1,000,000,- dan untuk Per orang
biasanya sekitar Rp.100,000,-. Jika menggunakan kapal, perjalanan dimulai dari
Pelabuhan Nipah Panjang, biasanya
melalui Selat Berhala dan Tanjung
Jabung. Perjalanan dengan kapal membutuhkan waktu ± 3.jam untuk menuju Desa
Sungai Sayang.
Kapal
umum untuk rute Sungai Sayang ini sampai sekarang belum ada, biasanya yang ada cuman speed boat dari Nipah Panjang yang ongkosnya Rp.35,000,- per orang. Setibanya
sampai di Desa Sungai Lokan, lalu naik Ojek menuju ke Sungai Sayang. Namun Saat
ini perbaikan jalan darat, dari Sungai
lokan ke Sungai
Sayang diperkirakan akan selesai di awal 2012. Namun
jarak tempuh jalan darat dari Kelurahan Sungai
lokan menuju Desa Sungai Sayang hanya mencapai ± 37
KM , maka perjalanan dari Kelurahan Sungai
Lokan dapat ditempuh dalam waktu 40 menit.
.
2.1.3 Keadaan Sosial
Desa
Sungai Sayang merupakan masyarakat
majemuk yang terdiri dari berbagai suku, mulanya desa ini dihuni oleh para
pendatang dari Pulau Sulawesi (Suku Bugis) sekitar tahun 1960an, tepatnya di
muara Sungai Sayang .yang
kemudian mendirikan pemukiman di sekitar sungai dan beberapa saat kemudian
diikuti dengan kelompok keluarga lain, baik yang langsung dari Pulau Sulawesi
maupun orang-orang Bugis yang telah berdomisili di Sungai Jambat,
Sungai Lokan, Nipah Panjang, Muara Sabak, Kota Jambi dan
lainnya, serta suku lain terutama suku Bugis, Jawa, Kerinci, Batak, Melayu
Jambi, dan keturunan Tiong Hua/Kong Hu Chu.
Maksud
kedatangan penduduk ke desa ini pertama kali adalah sebagai nelayan yang
memerlukan lokasi tempat berlabuh bagi kapal yang mereka gunakan sebagai sarana
menangkap ikan. Pada saat menetap ini untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga makan beras, kemudian mereka
mulai mengolah lahan untuk tanaman pangan (padi) dan selanjutnya menanam kelapa
yang ternyata hasilnya cukup baik dan berkembang sampai saat sekarang.
Perkembangan penduduk desa mengalami arus turun naik dari periode ke periode
seperti pada akhir tahun 1970an dan awal
1980an jumlah penduduk datang cukup banyak, tetapi mulai tahun 2000an jumlah
pendatang semakin sedikit dan bahkan sebagian kembali ke Sulawesi maupun jambi.
2.1.4 Keadaan Ekonomi
Kehidupan
masyarakat desa Sungai Sayang yang
didukung oleh sumberdaya laut dan daratan mengakibatkan terdapat 2 kelompok
besar sumber mata pencaharian utama masyarakat desa yaitu Nelayan (3,35%) dan
Petani (41,04% kelapa & padi) serta sisanya bergerak dibidang jasa &
perdagangan dan lain sebagainya. Sampai bulan Agustus 2007 penduduk desa Sungai Sayang tercatat 1211 orang/jiwa dengan jumlah
laki-laki 598 dan 613 perempuan.
Pemanfaatan sumberdaya laut oleh masyarakat belum tergarap secara optimal
ditandai dengan penggunaan alat tangkap
yang belum maksimal (tidak memiliki alat pendeteksi ikan) dan minimnya
prasarana pendukung nelayan lokal untuk turun melaut seperti pabrik es dan
pos/tempat pengisian bahan bakar perahu bermotor (BBM/solar). Namun demikian
potensi daratan luas yang dimiliki desa sangat menjanjikan bagi pengembangan
kehidupan masyarakat desa untuk dapat hidup dengan sejahtera akan tetapi belum
tergarap dengan baik dan masih banyak dijumpai lahan-lahan produktif yang
dibiarkan “menganggur”,
Penggunaan
Lahan Desa Sungai Sayang Jika
kondisi yang ada di desa Sungai Sayang saat
ini diperbaiki dengan berbagai upaya konkrit dan komprehensif maka dengan
kontribusi tenaga kerja lokal yang cukup tersedia dalam kelompok penduduk usia
kerja yang mencapai 64.73% dari jumlah penduduk yang ada diyakini mampu mewujudkan
desa Sungai Sayang untuk dapat
berkembang menjadi desa “Maju yang
sejahtera dengan melakukan pembaharuan” sesuai mandat Otonomi Daerah yang
digulirkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar